Minggu, 26 Juni 2011

pengertian teh


Teh tarik
Teh tarik adalah minuman khas Malaysia yang biasanya dijual oleh para mamak (orang India Muslim) di Malaysia dan Singapura. Minuman ini berupa teh yang diberi susu kental manis yang dituangkan dari satu gelas ke gelas lainnya (ditarik). Dalam proses penarikan ini, kandungan-kandungannya menjadi semakin tercampur rata dan aromanya keluar. Selain itu proses penarikan juga membantu mendinginkan suhu minuman dan memberikan lapisan busa lembut di bagian atasnya yang terbentuk karena kandungan gula di dalam air teh.
Teh tarik dan teh es merupakan minuman yang banyak dijual di rumah makan para mamak, dan biasanya diminum bersama hidangan seperti nasi lemakroti canairoti telur, atau roti tempayan. Bubuk teh yang dijual kiloan sering digunakan untuk membuat teh tarik. Setelah diseduh, teh disaring dengan kain kasa dan dicampur dengan susu kental manis.
Teh botol
Teh Botol adalah merek teh beraroma melati yang dipasarkan oleh PT. Sinar Sosro. Teh Botol sangat populer di Indonesia dan kini juga dijual di berbagai negara di luar Indonesia. Menurut hasil penelitian majalah SWA, Teh Botol bahkan lebih digemari masyarakat Indonesia daripada Coca-Cola.[1]
Teh Botol pertama kali dijual pada tahun 1940 dalam bentuk kemasan teh kering siap saji. Pada tahun 1969 teh ini mulai dijual dalam kemasan botol dan merupakan produk teh pertama yang dijual dalam botol di Indonesia dan di dunia.[2] Bentuk botol yang dikenal saat ini mulai digunakan pada tahun 1974. Sejak tahun 1990-an Teh Botol juga dikemas dalam kotak 200 ml dan 250 ml.
Sejarah
Teh Botol yang awalnya bernama Teh Cap Botol, dijual pertama kali tahun 1940 dalam bentuk kemasan teh kering siap saji. Teh berjenis jasmine tea (campuran teh hijau dan bunga melati) sebenarnya terasa enak dan segar, hanya saja cara-cara meracik minuman yang buruk kerap kali menenggelamkan cita rasanya.[3] Untuk mengatasi masalah ini, keluarga Sosrodjojo merancang kampanye mengenai takaran meracik teh yang pas, namun kampanye ini gagal disebabkan masyarakat ketika itu menganggap meracik teh dengan baik bukanlah sebuah hal yang penting.[3] Akhirnya timbul ide untuk menjual teh ini dalam kemasan botol yang siap diminum.
Satu versi cerita menyebutkan bahwa gagasan pembotolan itu diilhami oleh kebiasaan anak sekolah di Slawi yagn kerap membawa minuman teh dalam botol.[3] Namun menurut versi yang lebih resmi, seperti yang tertera dalam website Sosro, ide pembotolan muncul akibat kegagalan dalam mempromosikan teh botol di Jakarta pada tahun 1953.
Teh tegal
Teh Tegal (lebih dikenal dengan teh poci; juga teh Slawi) adalah teh khas TegalIndonesia. Teh ini aromanya khas dan rasanya agaksepet.
Hidangan minuman ini disajikan dengan gula batu dan lebih pas diminum selagi masih hangat agak panas.
Kebiasaaan minum teh poci atau moci telah menjadi tradisi bagi orang Tegal, ini disebabkan pertumbuhan pabrik-pabrik teh di Tegal pada tahun 1930-an yang menyebabkan timbulnya tradisi itu. Minum teh menjadi gencar sejak zaman kolonial hingga kini dan sudah menjadi budaya lokal.
Kabupaten Tegal memang mempunyai banyak perkebunan dan industri teh, baik yang skala besar maupun kecil antara lain PT. Gunung Slamat yang produknya antara lain Teh Cap Poci, Teh Cap Botol, Teh Cap Berko, Teh Cap Terompet, Teh Cap Sepatu, Teh Celup Sosro dan juga pemasok bahan baku untuk PT. Sinar Sosro dengan produknya Teh Botol Sosro, Fruit Tea, dan S-tee serta Tebs. Juga PT. Tunggul Naga yang memproduksi Teh Dua Tang dan Teh Tjatoet, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang memproduksi teh Tong Tji.
Untuk memenuhi permintaan pasokan industri teh di Tegal, sebagian bahan baku didatangkan dari Jawa Barat yang memang merupakan sentra produksi teh terbesar di Indonesia. Pasokan daun dari perkebunan teh Jawa Barat ini kemudian diolah pabrik-pabrik di Tegal menjadi beberapa jenis minuman teh. Selain teh wangi melati (jasmine tea), diproduksi juga jenis teh hijau dan teh hitam.
Teh Tegal atau sering juga disebut teh Slawi, menjadi istimewa bila diseduh air panas dalam poci gerabah, aromanya menjadi khas disebutTeh Poci disajikan dengan gula batu. Yang membuat rasanya menjadi seperti itu karena ketika teh diseduh air panas, gerabah yang berpori-pori itu bereaksi dengan teh dan menimbulkan aroma yang khas. Sebagian lagi menyukai teh jika disajikan dalam poci keramik atau porselen. Menurut mereka, dalam poci ini, uap teh panas tertahan di dinding keramik yang keras sehingga apapun jenis tehnya, aromanya tak akan rusak.
Gerabah ini sangat unik dalam penggunaannya. Jika ada membeli buah tangan berupa gerabah untuk digunakan di rumah, jangan langsung megisinya dengan air panas dan teh dan kemudian anda minum. Gerabah ini harus diisi dengan air panas dan teh sebagai rendaman selama 7 hari lamanya. Ganti air dan teh setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar bau tanah liat asli yang terdapat pada gerabah dapat dihilangkan dengan aroma teh, sehingga beraroma segar ketika dipergunakan untuk diminum.
Orange pekoe
Orange pekoe adalah salah satu klasifikasi teh hitam berdasarkan asal daunnya. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai pekoe, teh harus diambil dari bagian tanaman yang baru tumbuh. Bagian tanaman yang baru tumbuh ini terdiri dari kuncup bunga yang dipetik beserta dua daun yang paling muda. (Daun teh pada bagian yang lain menghasilkan teh dengan kualitas lebih rendah.) Kesalahan konsep yang sering terjadi adalah bahwa Orange Pekoe dianggap sebagai salah satu tipe teh dengan aroma jeruk, atau selalu dihubungkan dengan buah jeruk. Pada kenyataannya, Orange Pekoe tidak ada hubungannya sama sekali dengan aroma teh tersebut. Teh pertama kali diimpor ke Eropa oleh Dutch East India Company pada tahun 1610 (teh hijau dari Jepang). Segera sesudahnya, perusahaan ini juga mengimpor teh Tiongkok dan mempromosikannya dengan sukses, yang terbukti dengan tetap bertahannya istilah ‘Orange Pekoe' dalam perdagangan.
Pekoe adalah penyesuaian kata dari Bai Hao (atau Pak-Ho), bahasa Tionghoa untuk pucuk putih, yang digunakan untuk menyebut tunas daun yang tidak tergulung dan tertutup oleh lapisan putih, yang merupakan tanda yang pasti dari daun yang masih muda dan oleh karena itu merupakan teh yang paling enak. Awalnya teh dengan kualitas ini dibawa ke Belanda kemungkinan besar untuk disajikan pada keluarga kerajaan, the House of Orange, dan oleh ahli pemasaran jenius, teh dari jenis Bai Hao ini dipromosikan ke masyarakat Belanda sebagai Orange Pekoe untuk memberikan kesan adanya jaminan kualitas kerajaan.
Teh hijau

Teh hijau (Hanzi:绿茶 Hanzi tradisional: 綠茶 pinyin:Lǜ chá) adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga berarti minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut.
Teh hijau merupakan minuman populer di daratan TiongkokTaiwanHong KongJepangTimur TengahAsia Tenggara dan semakin dikenal juga di negara Barat yang dulunya merupakan peminum teh hitam.
Gugus katekin yang banyak terkandung pada teh hijau dalam bentuk molekul epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dapat menghambattumorigenesis pada tahap inisiasipromosi dan progresi.
Teh hijau Jepang
Teh hijau (ryokucha) adalah teh yang sangat umum di Jepang sehingga bila disebut "teh" (ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah teh hijau, dan baru disebut sebagai teh Jepang (nihoncha) kalau memang tersedia pilihan teh yang lain. Teh biasanya dijual dengan harga yang bergantung pada kualitas dan bagian dari tanaman yang dibuat teh.
Jenis-jenis teh hijau yang umum:
Gyokuro
Teh terpilih dari daun teh kelas atas yang disebut Tencha. Teh dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh. Daun dilindungi dari terpaan sinar matahari sehingga mempunyai aroma yang sangat harum.
Matcha
Teh hijau berkualitas tinggi yang digiling menjadi bubuk teh dan dipakai untuk upacara minum teh. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga digunakan sebagai perasa untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue tradisional Jepang (wagashi), berbagai permen dan coklat.
Sencha
Teh hijau yang biasa diminum sehari-hari, dibuat dari daun yang dibiarkan terpapar sinar matahari.
Genmaicha
Teh jenis bancha dengan campuran butiran beras yang belum disosoh (genmai) yang dibuat menjadi berondong. Teh mempunyai aroma wangi butiran beras yang setengah gosong.
Kabusecha
Teh jenis sencha yang daunnya dilindungi untuk beberapa lama dari terpaan sinar matahari sebelum dipanen. Aroma teh kabusechasedikit lebih lembut dibandingkan dengan teh sencha.
Bancha
Teh kasar yang dibuat dari panenan yang kedua kali antara musim panas dan musim gugur. Daun teh untuk teh bancha biasanya lebih besar dari daun teh sencha dan aromanya tidak begitu harum.
Hōjicha
Teh yang digongseng di atas penggorengan atau di dalam oven.
Kukicha
Teh berkualitas rendah dari daun teh bercampur tangkai daun teh.
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_hijau
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_Tegal
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_Botol
http://id.wikipedia.org/wiki/Orange_Pekoe
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_tarik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar